Updating Results

Telkom

  • 1,000 - 50,000 employees

Virda Yustika

" Lingkungan kerjaku memberikan rasa kekeluargaan yang nyaman serta open minded, dan tidak toxic"

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Hi! Perkenalkan aku Virda Yustika biasa dipanggil Virda, officer Data Management di Telkom Indonesia untuk area Jabodetabek. Aku merupakan alumni Universitas Indonesia jurusan Teknik Sipil dengan predikat cumlaude pada tahun 2021. Aku bergabung di Telkom Indonesia melalui program Great People Trainee Program (GPTP) Batch XIV atau umumnya dikenal sebagai program Management Trainee Telkom pada tahun 2021.

Kenapa kamu memutuskan untuk apply di Great People Trainee Program (GPTP) Telkom?

As a fresh graduate aku memang tertarik mengikuti program Management Trainee (MT) karena aku menilai Management Trainee merupakan program yang tepat untuk membantu meningkatkan softskill dan  hardskill karyawan, khususnya sebagai fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja dan belum banyak memiliki pengalaman serta ilmu perkuliahan S1 yang belum mendalam. Dengan demikian, karyawan menjadi lebih matang dan lebih siap memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai standar perusahaan. Dari program MT tersebut tentunya kita akan banyak mendapatkan kesempatan training pengembangan, space untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan bisa eksplor banyak role pekerjaan kedepannya. Jadi, aku mendapatkan waktu lebih banyak untuk mengeksplor dan tahu sebenarnya interest dan skill ku lebih condong ke bidang apa. Selain itu, dari program MT ini aku memperkaya banyak softskill maupun hardskill dari bidang diluar comfort zone background pendidikanku.

Setelah lulus dari perkuliahan dan menjalani proses mencari kerja, muncul beberapa pilihan maupun tawaran pekerjaan. Di waktu yang bersamaan, aku sempat diterima di perusahaan konsultan sipil untuk proyek LRT. Kemudian aku juga sedang mengikuti tes akhir CPNS di kementerian PUPR yang mana sangat related dengan background jurusanku. Lalu yang terakhir aku sedang berada di tahap akhir program management trainee PT Telkom (Great People Trainee Program) dengan meng-apply dua posisi, yakni posisi procurement dan customer management. Terkait pemilihan procurement tentunya didasari dengan background technical yang ku miliki, kemudian pilihan kedua memang aku daftar ke role dengan background umum, sebagai pertimbangan agar peluang aku diterima lebih besar karena kuota role tersebut yang cukup banyak. Strategi ini ku ambil mempertimbangkan program MT yang memungkinkan rolling berbagai role sehingga untuk kedepannya bisa disesuaikan. Syukurlah aku pun diterima dan menjadi bagian dari Great people Trainee Program Batch XIV Telkom Indonesia.
 

Mengapa memutuskan memilih Telkom karena melihat track record Telkom sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia juga dengan banyaknya anak perusahaan dan core bisnis yang dimiliki, sehingga kedepannya aku memiliki banyak ruang untuk mengeksplor diri dan memperkaya pengalaman. Bisnis telkom tidak hanya terkait IT function maupun produk digital saja, melainkan luas mencakup pengelolaan network, broadband semisal pengelolaan power-nya, infrastruktur, tower, properti dan lainnya yang membuka banyak kesempatan untuk dieksplor nantinya. Walaupun penempatan pertamaku saat ini bukan merupakan job yang related dengan background-ku, namun aku merasa ter-challenge dengan job function baru diluar background perkuliahanku yang dapat mengembangkan diri serta memperkaya softskill ku. Selain itu, aku  yakin melalui program MT ini, kedepannya akan ada penyesuaian role sesuai background dan tentunya terbuka banyak ranah lainnya bagiku berkembang 

Bagaimana proses seleksi sebagai Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom?

Proses seleksinya dapat dikatakan cukup panjang yaitu sekitar dua sampai tiga bulan. Pertama, tes secara umum dulu seperti ketika masuk kuliah yakni ada Tes Potensi Akademik (TPA) yang terkait dengan kemampuan logika. Kemudian tes yang kedua yakni tes bidang sesuai role yang di-apply. Lalu di tes berikutnya yakni tes Bahasa Inggris (seperti test TOEFL) dan dilanjutkan dengan tes psikotes. Untuk spesifik tesnya itu ada tiga rangkaian tes psikotes mulai dari tes kepemimpinan, tes kepribadian kemudian yang terakhir tes problem solving. Kemudian setelah tiga tes psikotes dilalui, maka lanjut ke tahap FGD atau focus group discussion. Nah di tahap FGD tersebut aku dikumpulkan dengan satu tim yang terdiri dari sepuluh orang kandidat peserta yang melamar. Kemudian, kita diberikan satu case yang mana dari satu case ini setiap tim diberikan task untuk menyelesaikan case tersebut. Penilaiannya dilihat dari proses diskusinya, bagaimana cara berpendapat, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah. Ketika kita berdiskusi dengan orang lain kita tidak boleh dominan namun tetap dapat menyampaikan poin-poin utama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tahap selanjutnya apabila lolos, akan ada sesi interview (1 orang dari pihak HR dan 2 orang dari pihak user) dan kemudian tahap akhir ditutup dengan medical check-up.

Bagaimana pengalamanmu ketika bekerja sebagai Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom?

Program GPTP (Great People Trainee Program) di telkom normalnya berlangsung sekitar 6 bulan masa training sebelum ditetapkan menjadi karyawan tetap, yakni mulai dari proses Bintal (pembinaan mental) selama 2 minggu dan dilanjutkan dengan rangkaian proses training yang terdiri dari in class training, on-the-job training (OJT), serta proses Karyawan Dalam Masa Percobaan (KDMP). Setelah selesai mengikuti rangkaian proses training akan ada tes berupa presentasi akhir untuk menentukan apakah kita sudah layak untuk menjadi karyawan tetap di Telkom. 

Namun uniknya di batch GPTP yang ku ikuti  ada case khusus. Ketika angkatanku ini kebetulan ada banyak sekali karyawan yang pensiun di Telkom sehingga karena kekosongan jabatan tersebut rangkaian program on job training (OJT) yang aku jalankan itu di-cut (dari 6 bulan menjadi 2 bulan). Pada umumnya proses pembinaan MT di BUMN ada tahap BINTAL (Pembinaan Mental) yang dibina langsung oleh TNI, namun karena kondisi training angkatanku di masa pandemi sehingga menyebabkan program bintal ini harus diadakan secara online dan di-cut menjadi 1 minggu saja bersama TNI. Setelah itu, aku mengikuti training umum (in class training) dari BOD yang hanya berlangsung selama satu minggu. Selanjutnya aku langsung terjun ke masa percobaan (KDMP) yang mana seharusnya aku terlebih dahulu mengikuti program on job training, namun karena faktor kekosongan jabatan jadi angkatanku hanya menjalankan 2 bulan masa percobaan (KDMP) sebelum aku resmi ditempatkan pada penempatan pertamaku. Pada masa in class training, aku dibina oleh pemateri dari para pejabat Telkom serta Dosen Telkom Corporate University. Program In Class Training ini merupakan training umum mengenai background perusahaan, unit-unit yang ada di Telkom, serta budaya dan lingkungan bekerja di telkom seperti apa. Pada tahap ini para trainee juga diberi tugas antara lain dibagi menjadi kelompok untuk design thinking dalam menyelesaikan study case. 

Program In Class Training ini parallel dilaksanakan dengan masa percobaan KDMP sesuai dengan role yang telah di plotting sebagai penempatan kerja kita. Pada tahap akhir setelah masa percobaan KDMP, trainee diuji dengan presentasi akhir yang dinilai oleh 2 penguji yang akan menanyakan mengenai proses training yang telah dilaksanakan selama ini dan ditutup dengan penempatan kerja tetap pada posisi ini. Dari proses ini aku cukup kaget karena ditempatkan di posisi data management analyst karena ini merupakan hal baru dan diluar comfort zone background pendidikanku, walaupun ketika aku di kuliah di teknik juga cukup terbiasa untuk pengolahan data-data melalui excel serta analisis perhitungan yang memang banyak juga ku pelajari ketika kuliah. Jadi, untuk background excel-nya sendiri sebenarnya aku sudah cukup terlatih dan kebetulan dulu aku memiliki pengalaman internship di Shopee sebagai Business Analyst. Namun, ketika aku masuk lebih dalam sebagai data management atau data analyst di Telkom tentunya tidak se-simple yang pernah aku jalani ketika aku internship sebagai analyst, tentunya ada banyak hal yang menjadi challenge sebagai seorang data analyst yakni seperti yang diketahui tentunya diperlukan basic pengolahan data MySQL, nah tentunya membutuhkan banyak proses belajar lagi. Pada awalnya mungkin memang terasa juga sih struggle-nya dimana aku harus belajar dasar query MySQL sedikit walaupun mungkin tidak se advanced teman teman yang background-nya ilmu komputer atau sistem informasi. Namun, secara overall menjalani posisi sebagai data analyst boleh dikatakan aku enjoy dan tertarik juga dengan pengolahan dan analisis data. Selain itu, perusahaan juga sangat memfasilitasi karyawan dengan berbagai training tambahan yang telah disediakan maupun dapat kita ajukan ke pihak Telkom jika memang diperlukan untuk menunjang pekerjaan lebih maksimal lagi.

Added value dari penempatan pertama ini adalah aku belajar banyak dan eksplor hal baru diluar background ku serta aku mendapatkan challenge-challenge baru yang memperkaya softskill maupun hardskill ku. Disini aku tidak berpikir bahwa aku wasting time, aku merasa tidak ada hal yang percuma karena kedepannya seiring berkembangnya karir kita juga tidak boleh hanya nyaman berada di satu tempat. Jadi pastinya akan ada challenge-challenge baru yang datang, dan tidak mungkin juga aku stuck di satu tempat karena kalau aku ingin berkembang pasti aku juga harus bisa menguasai berbagai ranah lainnya.

Kemudian sebagai seorang data analyst, aku terlatih menyiapkan presentasi-presentasi untuk keperluan presentasi manajemen para petinggi perusahaan. Selain itu, aku terlatih adaptif dan agile untuk bekerja dibawah tekanan dan menghadapi dinamika perubahan yang terjadi setiap harinya, khususnya permintaan analisis data yang cepat, akurat, dan berubah-ubah. Selain itu, dari pengalaman kerja hingga saat ini, aku juga banyak melatih skill public speaking baik dalam hal presentasi, moderator meeting, maupun beberapa kesempatan menjadi MC berbagai acara/webinar di kantor yang mana merupakan hal baru bagiku serta memperkaya softskill yang dapat bermanfaat bagiku kedepannya untuk lebih berkembang. 

Apa saja tugas utama dan lingkup kerja mu sebagai Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom?

Ruang lingkupnya seputar pengelolaan dan analisis data customer Telkom.  Jadi tentunya aku bertanggung jawab terkait penyediaan data-data yang dibutuhkan untuk proses analisis bagi perusahaan. Analisis ini sendiri bisa analisis bisnis atau analisis marketing karena tentunya digunakan untuk mengetahui bagaimana habit pelanggan, profiling kondisi pelanggan, maupun peluang bisnis yang dapat dikembangkan dari deep dive analytic yang telah dibuat. Jadi, secara umum ruang lingkupnya adalah terkait penyediaan data, pengelolaan data kemudian di deliver menjadi suatu analisis bagi perusahaan sendiri. Dari data yang diolah juga akan menjadi senjata utama tim bisnis untuk menentukan strategi bisnis dari berbagai produk telkom itu sendiri.

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai atau kurang disukai sebagai Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom?

Sebenarnya ketika aku masuk di telkom aku merasa dari sisi kantor sudah sangat nyaman, dari fasilitas serta benefit-benefit maupun training yang diberikan juga sudah sangat memadai. Selanjutnya ketika aku mengikuti proses pembelajaran, para karyawan lainnya juga sangat mengayomi dan memang budaya kerjanya juga sangat welcome dengan karyawan baru sehingga tidak ada diskriminasi dengan anak baru seperti senioritas ataupun yang tidak mau berbaur hingga tidak mau mengayomi. Lingkungan kerjaku juga memberikan rasa kekeluargaan yang nyaman serta open minded, dan tidak toxic intinya. Kemudian kalau dari work-life balance sendiri cukup aku rasakan ketika aku awal masuk. Mungkin dikarenakan saat itu sedang masa pandemi dimana pemerintah memperbolehkan sistem kerja hybrid yakni WFO & WFH sehingga aku merasakan sekali work-life balance tersebut. Selain itu, Telkom sebagai perusahaan digital juga menganut Flexible Working Arrangement (Hybrid) untuk bekerja secara WFO & WFH. 

Namun setelah pandemi mulai berakhir dan peraturan dari pemerintah juga sudah memperbolehkan karyawan untuk ke kantor lagi, sistem di unit ku berubah seiring dengan pergantian atasan unit sehingga aku menjalani full WFO setiap harinya dan mulai terasa lelah dan letihnya. Beban kerja juga semakin banyak dan terkadang overload jadi kalau berbicara untuk work-life balance mungkin hampir gak ada ya :D. Kurangnya work life balance yang kurasakan ini terkait permasalahan yang ada di unit ku saat ini yakni kekurangan SDM yang membuat workload ku menjadi over. Biasanya 1 hari dari setiap weekend itu masih full aku pakai untuk bekerja bahkan pernah juga karena terlalu lelah menyebabkan aku harus di opname karena tifus.

Gaji dan Benefit Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom

Sebagai fresh graduate, menurutku salary nya sudah sangat memadai dan worth the effort untuk membayar etos kerja walaupun dengan beban kerja yang cukup tinggi hingga pengorbanan overtime yang dilakukan. Untuk rangenya sendiri itu tergantung pada penempatan dengan range salary berada di sekitar 9-11 juta.

Untuk benefit berupa tunjangan yakni ada tunjangan transportasi, tunjangan perumahan, tunjangan komunikasi (diskon harga produk telkom), tunjangan pernikahan, tunjangan hari raya, serta tunjangan bonus tahunan. Tiap unit juga diberikan biaya operasional seperti perjalanan dinas dan sebagainya.

Bagaimana jenjang karir sebagai Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom?

Apabila ada karyawan yang mendapatkan posisi yang kurang cocok dengan minatnya, maka dapat mengajukan perpindahan/rotating role dengan sebelumnya terlebih dahulu mengkonsultasikan ke HR untuk melakukan penyesuaian lebih lanjut dengan minat bidang karyawan. Jadi untuk naik golongan dan pindah unit itu sangat terbuka untuk semua karyawan. 

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Great People Trainee Program (GPTP) di Telkom

3 poin utama yang harus dimiliki yaitu explore, jangan takut mencoba hal baru, dan adaptive. Salah satu caranya ketika masa kuliah perlu memperluas relasi dengan banyak bertemu orang baru dengan cara eksplor berbagai kegiatan seperti organisasi, UKM, ataupun kepanitiaan lainnya. Namun, dengan catatan jangan sampai terlena dengan sibuknya organisasi ataupun kepanitiaan sehingga akademik jadi terbengkalai apalagi sampai lambat lulus. Diperlukan manajemen waktu yang baik sehingga kita tetap dapat memprioritaskan belajar akademik dan tetap balance mengeksplor kegiatan non akademis kita sebagai added value ketika lulus nanti.

Lulus cepat itu bagus, sedangkan lulus tepat waktu itu harus. Overall, poin penting yang perlu digaris bawahi bahwa kita harus lulus dengan berkualitas. Artinya kita perlu memiliki berbagai positive value dan pengalaman-pengalaman berkualitas yang dapat menjadi poin plus untuk karir kedepannya. Perbanyak pengalaman dan meningkatkan softskill dengan mengikuti berbagai organisasi, kepanitiaan, event, lomba, project, volunteer, dan internship. Apalagi saat ini internship sudah sangat mudah untuk dijangkau dan difasilitasi bahkan dapat diselenggarakan secara hybrid (WFO  dan WFH) sehingga hal ini dapat mempermudah mahasiswa untuk memperbanyak pengalamannya sebelum terjun ke dunia kerja. Selain itu, dari pemerintah sendiri sudah menyediakan wadah yang sangat memadai melalui program kampus merdeka yang diselenggarakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN untuk para mahasiswa dapat mengikuti program internship di berbagai Top BUMN di Indonesia. Begitupun aku sendiri, pernah 2 kali mendapatkan kesempatan internship di perusahaan BUMN yakni di PT Kilang Pertamina Internasional dan PT PP (Persero) yang mana sangat mem-boosting value CV ku dan menjadi poin plus ketika aku apply kerja. 

Sedikti tips & trik dariku untuk management pengemabangan diri dan waktu, yakni eksplor perkaya organisasi dan kepanitiaan/event yang kita ikuti tidak hanya di lingkup jurusan tapi juga lingkup fakultas/universitas bahkan nasional agar kita dapat mengeksplor relasi kita serta bertemu dengan orang-orang yang beragam backgroundnya sehingga impactnya dapat melatih skill adaptive kita agar lebih cepat lagi untuk beradaptasi. Untuk aktivitas organisasi dan kepanitiaan/event ini aku batasi hingga semester 5-6 agar kedepannya aku bisa fokus dengan aktivitas-aktivitas yang menunjang ranah akademik ku sebagai persiapan matang sebelum lulus dan terjun ke dunia kerja. Semester 6-8 aku fokuskan untuk mencari internship dan mempertahankan nilai akademik. 

Aktivitas-aktivitas tambahan yang dapat menambah added value kita sebagai job seeker kedepannya, dapat diikuti dengan cara memanfaatkan liburan semester yang cukup panjang (bisa berlangsung selama 1-3 bulan) yang mana dapat kita manfaatkan  untuk mengambil short course, event atau volunteer, serta program internship sebagai persiapan menghadapi dunia kerja.