Updating Results

Unilever Indonesia

  • 1,000 - 50,000 employees

Kadek Arya Bisma Veda

"Unilever didominasi oleh gen Z, yang beda umurnya beda 2-3 tahun, bahkan ada yang seumuran dengan aku. Rasanya tidak ada batasan antara anak Intern, karyawan full time, dan seniornya lagi"

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Halo semua, aku Bisma dari Universitas Diponegoro jurusan Teknik Perkapalan. Sekarang aku sedang menjalani program Unilever Leadership Internship Program (ULIP) sebagai Marketing Intern.

Apa saja organisasi yang kamu ikuti selama kuliah, dan nilai plus apa yang membuatmu bisa lolos seleksi ULIP?

Aku ikut 5 organisasi, tetapi organisasi-organisasi yang aku masukkan di CV adalah yang menunjang aspek leadership, komunikasi, dan kreativitas. Aku pernah jadi ketua Divisi Humas di BEM, pernah juga menjadi Head of Graphic Designer di organisasi yang lain. Kalian masukkan saja organisasi-organisasi yang paling tinggi jabatan dan pembelajarannya. 

Pengalaman lain, aku pernah ikut lomba business case pada salah satu produk Unilever. Walaupun aku tidak menang, tetapi hal ini bisa menunjukkan kesan “seorang anak teknik perkapalan yang benar-benar ingin belajar dan masuk dunia Fast Moving Consumer Goods (FMCG)”, jadi menurutku ini nilai plus juga sehingga aku bisa diterima internship di Unilever.

Apa yang membuat kamu tertarik melamar sebagai Marketing Intern di Unilever? 

Aku memang menyukai seni dan fisika mulai SMA, dan saat aku kuliah di jurusan Teknik Perkapalan, aku merasa kalau ternyata jurusanku lebih fokus ke perhitungan fisika, tetapi tidak menunjang bidang seni yang aku minati, aku merasa salah jurusan. Akhirnya, mulai dari BEM, aku mengikuti kegiatan di bidang Public Relation, bidang Publikasi, Dokumentasi, Desain (PDD), pada saat itulah aku tertarik di dunia marketing dan bidang komunikasi. Sampai pada akhirnya, aku pertama kali landing di brand marketing yaitu pada bisnisku sendiri, dan memperdalam lagi pada pengalaman magang Kampus Merdeka di Danone. Aku makin tertarik mendalami dunia marketing, makin seru ternyata. Setelah itu aku mencari tempat lain untuk melatih diriku di dunia marketing sebelum aku lulus, karena aku tidak punya background marketing.

Kenapa Unilever? Alasan utamanya karena aku dari kecil sering memakai produk-produk Unilever. Aku berpikir, sepertinya akan seru ya kalau aku ada di balik layar pembuatan packaging, message, iklan dari brand yang aku pakai, jadi ada rasa bangga karena itu. Menurut aku, Unilever merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Customer Goods (FMCG) yang paling prestige di Indonesia, dari sisi pengembangan dan karirnya, tidak hanya untuk karyawan full time, tetapi juga para Intern. Aku rasa, Unilever akan memberikan banyak kesempatan kalau aku join sebagai Intern.

Bagaimana proses seleksi Intern di Unilever?

Kalau mau internship di Unilever, ada program khusus namanya Unilever Leadership Internship Program (ULIP). Proses seleksinya ada 3 tahap, pertama yaitu seleksi administrasi, kemudian kalau kalian lolos, akan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion. Di tahap Focus Group Discussion, kalian akan dikumpulkan dengan teman-teman peserta seleksi lainnya dan akan membahas satu kasus, kalian diskusi sebagaimana kalau kalian rapat, kemudian kalian akan mengikuti sesi presentasi dan diskusi bersama dengan HR dan user. Kalau kalian mampu menunjukkan soft skill dan leadership kalian, kalian akan lanjut dengan interview user.

Manakah tahap seleksi tersulit dan bagaimana tips menghadapi tahap tersebut?

Menurutku, tahap seleksi tersulit justru di tahap seleksi administrasi, karena pendaftar ULIP sangat banyak, sementara itu yang diterima kurang dari 50 orang. Kenapa aku bilang susah? Karena aku sendiri sudah mendaftar ULIP sebanyak 4 kali, diundang mengikuti Focus Group Discussion (FGD) baru 2 kali. Yang kalian perlu tahu, ketika kalian diundang untuk ikut FGD dan bisa lanjut interview, menurutku itu lebih mudah karena kita bisa persiapan terlebih dahulu, tetapi kalau masalah CV masih sangat abu-abu, jadi menurutku ada faktor keberuntungan juga di sini, karena bisa saja CV kalian bagus, namun terlewat atau kuota sudah penuh.

Tips dari aku, selama proses seleksi, kalian persiapan saja untuk FGD dan interview, bicaralah dengan percaya diri, dan tunjukkan kalau kalian benar-benar ingin belajar dan berkembang.

Apa saja job description yang kamu kerjakan sebagai Marketing Intern di Unilever, dan skill apa yang dibutuhkan?

Kalau di Unilever, bagian marketing masuk ke Brand Development dan Brand Building, basic-nya sebagai Brand Manager. Brand Manager di FMCG menjadi core business, karena bagian ini yang menyatukan beberapa function, misalnya RnD dan Product. Tugas kita yaitu menyalurkan ke Sales dan tim lapangan, selain itu kita membuat campaign dan juga iklan di sosial media, jadi secara alur kerja, kita berada di tengah, kita yang mengkomunikasikan dan menyatukan mereka semua. Oleh karena itu, skill yang sangat dibutuhkan yaitu managing project.

Kegiatanku sehari-hari aku sebagai Intern yaitu presentasi, meeting, dan discussion. Tidak ada hard skill yang sangat spesifik seperti lulusan engineering atau sales, kalau mau internship di bidang marketing

Hal apa yang paling kamu sukai selama menjadi Marketing Intern di Unilever?

Poin pertama, dibandingkan dengan magang di tempat sebelumnya, bahwa di Unilever didominasi oleh gen Z, yang beda umurnya beda 2-3 tahun, bahkan ada yang seumuran dengan aku. Rasanya tidak ada batasan antara anak Intern, karyawan full time, dan seniornya lagi. 

Poin kedua, yaitu selama di sini, anak Intern tidak dilihat sebelah mata. Anak Intern diberikan project, misalnya aku diberikan project campaign kecap Bango saat Idul Adha kemarin. Walaupun bingung dan banyak kesalahan yang aku lakukan, mereka sangat open karena it’s okay kita masih belajar, gapapa buat salah. Kita diberikan project dengan semua aspeknya, dan kita dipercaya jadi project leader-nya. Kita benar-benar diberikan ruang untuk berkreasi dan mengelola project. Kalau kalian lebih suka belajar dengan cara experimental, this is the right place for you.

Poin ketiga, pasti fasilitasnya. Kantornya sangat megah, 5 lantai, seperti mall, banyak fasilitasnya, ada gym, kantin, dan cafe-cafe dari Unilever (Magnum, SariWangi, Buavita).

Hal sulit apa yang kamu hadapi sebagai Marketing Intern di Unilever?

Bagi teman-teman yang suka belajar mulai dari teori dengan induction dari brand, baru setelah itu kalian handle project, kalian akan merasa ter-pressure di awal, karena teman-teman di sini akan diberikan project benar-benar dari awal. Misalnya aku, waktu itu masuk ULIP di bulan Mei, sementara Idul Adha di bulan Juni akhir, dan aku diberikan project untuk Idul Adha. Sementara itu, persiapan harus dimulai 1-2 bulan sebelum project dilaksanakan. Waktu itu, saat aku awal-awal baru masuk, aku sudah harus mempersiapkan campaign dan lead sana sini. Kalau kalian belum bisa mengikuti flow kerja di Unilever, mungkin kalian akan merasa ter-pressure dan stress, karena flow kerja di sini sangat cepat. Tetapi untungnya, kalian masih anak Intern, kalian sangat boleh untuk bertanya dan minta bantuan ke user kalian kalau kalian lagi bingung, and it’s fine, karena kalian masih belajar.

Apa saja benefit yang kamu dapatkan selama internship di Unilever? 

Selain gaji, benefit yang aku dapatkan sebagai Intern di Unilever yaitu kartu akses untuk fasilitas yang didapatkan oleh semua pegawai full time, mulai dari gym sampai akses di cafe. Aku juga mendapatkan laptop untuk bekerja. 

Benefit yang lain, ketika kalian masuk menjadi ULIP, kalian punya kesempatan yang besar untuk jadi karyawan full time di Unilever.

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Intern di Unilever 

Kalau dari segi pendaftaran, teman-teman perlu membuat CV dengan simple, jelas, terutama aspek leadership, eager to learn, dan motivation. Untuk FGD, teman-teman harus sangat-sangat mempersiapkan diri. Sebagai informasi, kalian kalau sudah di tingkat FGD, selama 20-30 menit kemudian kalian akan dipanggil untuk interview user

Kalau user interview, itu tergantung user-nya, karena ada user yang benar-benar melihat experience kalian apakah nantinya dapat mampu mengerjakan project saat internship, tetapi ada juga user yang lebih melihat secara soft skill dan komunikasinya, lakukan juga pendekatan secara personal. Kalau tips untuk FGD, just use basic communication, simple, yang penting sasaran kalian bisa memahami poin komunikasi kalian.

Apa alasan no 1  teman-teman Fresh Grad/Mahasiswa harus apply di Unilever?

Aku mau quote satu kalimat dari user-ku kemarin “The best campus untuk belajar adalah Formal Education dan Unilever”. Hal ini benar-benar aku alami, di sini benar-benar seperti kampus, start dari Intern, Management Trainee, atau Entry Level, banyak banget pembelajaran yang didapatkan, baik itu secara formal meeting atau juga saat ngobrol dengan user. Kalau kalian ingin start di FMCG dan kalian ingin belajar, Unilever is one of the best place to learn

Selain itu, Unilever 80% isinya Gen Z, jadi kita jam istirahat sangat-sangat bisa ngobrol santai, ngobrol tentang hal-hal yang lagi happening untuk Gen Z, misalnya konser Coldplay, layaknya nongkrong sama teman. Menurutku, di sini tidak terasa kalau ada struktur managing-nya. Itulah hal unik menurut aku yang kalian tidak akan dapatkan di perusahaan lain. Yuk masuk ULIP